Select your destination

Jumat, 21 November 2014

Wisata Bandung

Hai gaess, kali ini saya mau sharing tentang perjalanan saya di kota Parahyangan. Kota yang katanya cewek-cewek nya geleus. Oops, bener ga sih tulisannya kaya gitu, yah intinya cewek disana cantiklah. Perjalanan dari Bekasi menuju Bandung itu ga gampang loh, apalagi saat musim hujan. Ditemani pengantin baru, adek, dan mama, kami berangkat ke Bandung dengan mobil pribadi. Lewat tol Cipularang yang jaraknya berpuluh puluh kilometer. Ditambah hujan deras yang menyebabkan kabut, serta lampu jalan yang kurang mendukung. Serem banget dah mirip film horor Indonesia. Well, kami hanya mengambil sebuah kartu di pintu tol. Selanjutya dibayar saat tiba ditol Bandung. Entah apa nama pintu tolnya, saya juga lupa. Karena hari sudah larut malam, kami langsung menuju villa pribadi sang pengantin. Sekalian merayakan honey moon mereka. Rumahnya dipojok, dalam sebuah perumahan yang hanya berjumlah 20 rumah. Uniknya, mereka tak tahu menahu nama tetangganya. Dan hanya ketua RT yang mereka kenal. Rumah berdesain Eropa, ada balkon depan dan belakang. Yang paling indah itu ada dibagian belakang, karena saat malam tiba kita bisa melihat lampu kerlap kerlip dari kota Bandung. Kebayang kan dimana posisi rumah yang saya tempati. Hehehe

1. Gedung Sate, Masjid, Toko Jeans, Factory Outlet

Inilah tujuan pertama saya. Biaya akomodasi saat itu dari Dago ke gedung sate relatif murah. Sediakan 10.000 untuk 2 kali naik angkot. Disekitar gedung sate ada lapangan dan taman. Banyak juga batagor-somay, serta lalapan khas Bandung.
Harga jajanan kaki lima relatif murah, mulai dari 5000 hingga 20.000, tergantung jenisnya. Lalu saya lanjutkan perjalanan ke Masjid Raya Bandung. Maaf saya lagi-lagi lupa namanya. Pokoknya itu masjid terbesar lah. Setelah itu, belanja jeans. bloggers tahu kan, kalo mau beli jeans yah di Bandung soalnya” merk terkenal harga pasaran”. Asli, no KW. Total belanja jeans saya 300rb. Udah dapat celana, jaket, 2 baju natgeo, gratis shall pula. Lalu jalan2 ke FO yang berjejer di jalan Dago. Didepannya banyak pula penjual gelang cantik. Lumayan harganya murah, boleh buat ole2 juga. 

2. Hari kedua diBandung, saya hanya berjalan kembali di FO Dago. Lalu malamnya saya mencoba jalan dan hunting di sekitar Braga. Yah, Braga ini boleh disebut sebagai kota tua di Bandung. Bangunan-bangunannya juga dibiarkan menua, cafe, resto dan bar berjejer di sepanjang Braga.



1 3. Esok harinya saya ke Universitas Padjajaran. Kata kakak sepupu dekat situ ada lokasi buat hunting foto. Namanya bumi perkemahan Kiara Payung. Tempatnya natural banget, cocok deh buat yang seneng camping. Biaya masuknya hanya 5000 per orang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar