Hai gaess, kali ini saya mau sharing tentang perjalanan saya
di kota Parahyangan. Kota yang katanya cewek-cewek nya geleus. Oops, bener ga
sih tulisannya kaya gitu, yah intinya cewek disana cantiklah. Perjalanan dari
Bekasi menuju Bandung itu ga gampang loh, apalagi saat musim hujan. Ditemani
pengantin baru, adek, dan mama, kami berangkat ke Bandung dengan mobil pribadi.
Lewat tol Cipularang yang jaraknya berpuluh puluh kilometer. Ditambah hujan
deras yang menyebabkan kabut, serta lampu jalan yang kurang mendukung. Serem
banget dah mirip film horor Indonesia. Well, kami hanya mengambil sebuah kartu
di pintu tol. Selanjutya dibayar saat tiba ditol Bandung. Entah apa nama pintu
tolnya, saya juga lupa. Karena hari sudah larut malam, kami langsung menuju villa
pribadi sang pengantin. Sekalian merayakan honey moon mereka. Rumahnya dipojok,
dalam sebuah perumahan yang hanya berjumlah 20 rumah. Uniknya, mereka tak tahu
menahu nama tetangganya. Dan hanya ketua RT yang mereka kenal. Rumah berdesain
Eropa, ada balkon depan dan belakang. Yang paling indah itu ada dibagian
belakang, karena saat malam tiba kita bisa melihat lampu kerlap kerlip dari
kota Bandung. Kebayang kan dimana posisi rumah yang saya tempati. Hehehe
1. Gedung Sate, Masjid, Toko Jeans, Factory Outlet
Inilah tujuan pertama saya. Biaya akomodasi
saat itu dari Dago ke gedung sate
relatif murah. Sediakan 10.000 untuk 2 kali naik angkot. Disekitar gedung sate
ada lapangan dan taman. Banyak juga batagor-somay, serta lalapan khas Bandung.
Harga jajanan kaki lima relatif murah, mulai dari
5000 hingga 20.000, tergantung jenisnya. Lalu saya lanjutkan perjalanan ke Masjid Raya Bandung. Maaf saya
lagi-lagi lupa namanya. Pokoknya itu masjid terbesar lah. Setelah itu, belanja
jeans. bloggers tahu kan, kalo mau beli jeans yah di Bandung soalnya” merk
terkenal harga pasaran”. Asli, no KW. Total belanja jeans saya 300rb. Udah
dapat celana, jaket, 2 baju natgeo, gratis shall pula. Lalu jalan2 ke FO yang berjejer di jalan Dago.
Didepannya banyak pula penjual gelang cantik. Lumayan harganya murah, boleh
buat ole2 juga.
2. Hari kedua diBandung, saya hanya berjalan
kembali di FO Dago. Lalu malamnya saya mencoba jalan dan hunting di sekitar Braga. Yah, Braga ini boleh disebut
sebagai kota tua di Bandung. Bangunan-bangunannya juga dibiarkan menua, cafe,
resto dan bar berjejer di sepanjang Braga.
1 3. Esok harinya saya ke Universitas Padjajaran.
Kata kakak sepupu dekat situ ada lokasi buat hunting foto. Namanya bumi perkemahan Kiara Payung. Tempatnya
natural banget, cocok deh buat yang seneng camping. Biaya masuknya hanya 5000
per orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar